[RP] First Day in Academy

Quote :

"Ah... Ada hal menyenangkan yah Alice-chan?"

Are...

"Haa? Tidak kok, tidak!!!!" Alice menggeleng-gelengkan kepala.

Kenapa dia harus mengirim surat di saat seperti ini? Bodoh, bodoh, bodoh!!!

Quote :

"Ah... Derrick mau diapain sama anak itu? omong-omong dia siapa yah?"

Alice melihat ke arah yang dituju Ryuu.

Ah, dua anak itu lagi.

"Itu Reinard, ketua asrama Tetralas." Jelas Alice. "Kau sama saja seperti Kain. Seperti kehilangan ingatan sepanjang musim panas?" Alice menyindir.

"kalau kepala sekolah ingin badai baru kita bisa eksperimen." jawab allesta santai sambil melahap seporsi salad.

"kau tak dapat teman sekamar baru tahun ini. Aku juga sendiri lagi." alasan allesta tak punya teman sekamar karena mereka dijadikan kelinci percobaan saat tidur. Mereka takut.

"well, Kopi akan membuat moodku menjadi lebih baik" gumam Gin. ia lalu mengambil satu cangkir kopi dan mulai meminumnya. Beberapa Murid perempuan dari Alatar masih melirik-lirik kepada Gin. tapi tetap saja Gin tidak mempedulikannya..

ketika sedang menyeruput Kopinya, Gin merasakan langkah kaki yang tergesa-gesa dan Detak Jantung yang juga ia kenali. "Derrick, eh?" Gin lalu melihat ke arah Gerbang Aula dan ia mendapati Derrick sedang dalam keadaan panik. "prosentase untuk jatuh sekitar 70%" gumam Gin lagi sambil meminum Kopinya.

Dan, Benar saja, Derrick terjatuh, tapi berkat kesigapan Reinard, Derrick tidak terbentur ke lantai.

Gin yang melihat semua kejadian itu, melihat ke arah Reinard dengan pandangan merendahkan. "Benar-benar menjijikkan, Merusak Moodku saja" Ucapnya dengan Dingin, Lalu meminum kopinya lagi.

Quote :

"Tanpa kau tolong pun aku bisa sendiri." Derrick membela dirinya. Ia tak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain. Ia berbalik membelakangi Reinard. "Tapi terima kasih... aku sama sekali tidak terluka kok...' Gumamnya pelan.

Ya sudahlah...yang penting Lilly tidak terluka...pikir Reinard
Memang sudah biasa reinard diperlakukan dengan dingin oleh Lilly,jadi dia tidak mersa tersinggung atau apapun.

Reinard pun kembali ke tempat duduknya di sebelah Gin,dan meneruskan sarapannya.Sambil mengawasi Lilly dari kejauhan.Dia khawatir Lilly akan mendapat masalah kerena keterlambatannya.Yah,mungkin Professor Radi tidak akan marah,tapi bagaimana dengan Professor Alice?

"Aku yakin Lilly tidak akan apa2,dia kan sudah bukan anak kecil lagi"gumam Reinard,meyakinkan dirinya sendiri agar tidak terlalu khawatir.

Quote :

"aah, salam kenal Naomi, wah aneh ya kau sudah grade 4 tapi kenapa aku baru melihat mu, memang sekolah ini luas sekali, aku sekarang grade 6, karena kita satu dorm mohon kerja samanya Naomi-chan" Haru membalas jabatan tangan Naomi

"Ya sama-sama, Ehehehe, Ya, Mari Berjuang bersama-sama~! Smile~! Hunyuu~!" Jawab Naomi dengan Riang~.

Quote :

"Ternyata pendapat kita sama ya Naomi-chan,, ya walaupun sudah sering medengar orang itu pidato tetap saja menyeramkan. hahaha"

Naomi mengangguk dengan senyum di wajahnya kepada Haru

Quote :

"ayo naomi-chan, kita makan dulu, sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi karena menunggu kepala sekolah yang 'lelet' itu. hahha"
Haru menawarkan sepotong roti kepada Naomi

Terima kasih banyak Haru~! Naomi lalu mengambil Roti tersebut dari Haru dan mulai memakannya. Lalu ia Memandang ke Arah Gin lagi. "sedang meminum kopi dengan pose legendarisnya itu yah~~" gumam Naomi dalam hati..

Quote :

"Huaa!!!!"

Ketika sedang asyik mengamati Gin sambil memakan rotinya~ tiba-tiba teriakan seseorang membuyarkan [lagi] lamunan Naomi~. "Uh, Derrick~!" dengan refleks Naomi setengah berteriak. Derrick akan jatuh!! tapi tiba-tiba seseorang menahan tubuh Derrick. "fuhh" Naomi menghela napas..

Naomi mengenal Seseorang yang menahan tubuh Derrick tadi, dia adalah Reinard Zaberisk, ketua Tetra'las. salah satu orang yang mungkin dekat dengan Gin. Reinard dan Gin di kenal sebagai murid grade 5 yang mempunyai kecakapan sihir di atas rata-rata. terutama Gin, Tidak ada yang meragukan kemampuan Sihir Hitamnya.

tapi, fakta itu membuat Naomi resah, Naomi lalu menoleh pada Haru yang sedang asyik makan,"Haru-san, Apakah Murid-Murid dari Tetra'las itu menakutkan dan maniak bertarung?" tanya Naomi dengan ekspresi sedikit khawatir di wajahnya.

Quote :

"Itu Reinard, ketua asrama Tetralas." Jelas Alice. "Kau sama saja seperti Kain. Seperti kehilangan ingatan sepanjang musim panas?" Alice menyindir.

Hee? Sepertinya Alice jadi agak sinis pada Ryuu?

"Aku tidak hilang ingatan koooqq...~ hanya saja aku sedang asyik-asyiknya mengurusi Midori-ku sepanjang musim panas kemaren..." jawab Ryuu sambil menggaruk-garuk kepalanya dan melihat ke atas.

Melihat adegan penyelamatan yang dilakukan ketua asrama Tetralas itu, Ryuu jadi ingin sedikit 'menyapa' kedua orang itu. Ryuu berjalan mendekati mereka.

"Derrick... kau tidak apa-apa? Oh..~ kau gugup melihat penampilan baruku ini yah?~" tanya Ryuu sambil berputar-putar sampai jubahnya mengganggu sekitarnya. "Hmm... Dan kau... Ketua asrama Tetralas yah? Aku suka reaksimu tadi, boy..~ ucap Ryuu sambil menunjuk anak bernama Reinard itu.

Quote :

"Hmm... Dan kau... Ketua asrama Tetralas yah? Aku suka reaksimu tadi, boy..~ ucap Ryuu sambil menunjuk anak bernama Reinard itu.

Buhh!!nyaris saja Reinard menumpahkan jus yg sedang diminumnya...
Kenapa Professor Radi suka dengan reaksinya ketika menolong Lilly?Lagipula senyum di wajah professor itu agak aneh.Apakah dia melakukan sesuatu yang ganjil?pikir Reinard.Tapi,apapun alasannya,Reinard harus menjaga penampilannya di depan para guru.Dorm Leader itu harus menjadi contoh bagi murid2 lainnya kan?

Reinard memutuskan untuk bangkit dari kursinya dan menghampiri mereka berdua.
"Ya professor,tahun lalu saya dipilih menjadi ketua asrama.Maaf,memangnya ada yg salah dengan reaksi saya tadi?"jawab Reinard dengan nada formalitas yg biasa digunakannya dengan para guru.

Quote :

"Ya professor,tahun lalu saya dipilih menjadi ketua asrama.Maaf,memangnya ada yg salah dengan reaksi saya tadi?"

"Hoo...~ Tidak ada yang aneh koq, boy..~ Dan lagi... tidak usah memakai bahasa kaku seperti itu..." jawab Ryuu sambil memegang kepala anak itu.

Hmm... Ryuu sedah tidak ada kerjaan sekarang. Tiba-tiba terlintas dipikiran Ryuu untuk mengenalkan kedua anak ini pada Midori.

"My Derrick DOLL, dan My Boy... Kalian mau membantuku tidak? Kalia kepala asrama kan?? tanya Ryuu pada kedua anak itu sambil memelas dan menunjuk bibirnya *sepertiava* *shoot*.

Quote :

"Hoo...~ Tidak ada yang aneh koq, boy..~ Dan lagi... tidak usah memakai bahasa kaku seperti itu..." jawab Ryuu sambil memegang kepala anak itu.

Hmm,guru yg satu ini sepertinya lebih bersahabat dripada guru yg lainnya...Temanku akan bertambah satu lagi...Mungkin?pikir Reinard,dia memang senang sekali berteman namun seringkali minder karena personality-nya yg kurang stabil.
"Lalu saya seharusnya bagaimana?"tanya Reinard

Quote :

"My Derrick DOLL, dan My Boy... Kalian mau membantuku tidak? Kalia kepala asrama kan?? tanya Ryuu pada kedua anak itu sambil memelas dan menunjuk bibirnya

"Ya,tentu saja.Saya akan membantu,bagaimana denganmu Lilly?"ujar reinard,kali ini dengan suara yg lebih santai.

Quote :

"kau tak dapat teman sekamar baru tahun ini. Aku juga sendiri lagi." alasan allesta tak punya teman sekamar karena mereka dijadikan kelinci percobaan saat tidur. Mereka takut.

"hehehe.. baguslah kalau begitu. aku dapat menyimpan percobaan yang belum berhasil di kasur sebelah tanpa ada yang memelototiku." kekeh noir.
"aku dapat menguasai kamarku sendiri. huahahaha!!" tawanya menyentakkan anak baru yang duduk di sebelahnya.

"aku kenyang sehaahiii." kata noir sambil menguap. "aku rindu kasur besar yang nyaman di asrama kita." tambahnya seraya mengeliat.

Quote :

"Lalu saya seharusnya bagaimana?"

Hee..?? Bagaimana? Baru kali ini Ryuu mendengar ada anak yang bertanya bagaimana ketika disuruh bicara tidak formal saja. Ryuu menghela napas, lalu tersenyum sambil terkikik kecil.

"Bicara saja sesuai yang kamu pikirkan, atau keluarkan saja yang ingin kamu utarakan... Ah! bahasa formal hanya berlaku di kelas saja untukku..^^" jawab Ryuu sambil tersenyum lebar.

Quote :

"Ya,tentu saja.Saya akan membantu,bagaimana denganmu Lilly?"

"wah... aku senang sekali lho boooyy....~ ^^" sambil menepuk punggung Reinard agak keras dan sambil menyunggingkan senyum menawannya yang khas sekali. "Dan Derrick... Oh DOLL, kau tidak ada alasan untuk tidak membantuku kan?" sambil tersenyum jahil.

"baru juga siang, kau sudah ingin tidur." lalu allesta menggoda noir."kau bisa pinjam bahuku atau bagian lainnya?"

"tapi, kau harus membayar biaya jasa." tambah allesta.

"haaa... Kemana ya guru sejarah itu? Lalu guru ramuan juga..."

Quote :

"Bicara saja sesuai yang kamu pikirkan, atau keluarkan saja yang ingin kamu utarakan... Ah! bahasa formal hanya berlaku di kelas saja untukku..^^" jawab Ryuu sambil tersenyum lebar.

"Ah,baiklah kalau begitu,aku mengerti,radi-san"Ucap reinard,kali ini tidak ada lagi kecanggungan dalam suaranya.

Quote :

"wah... aku senang sekali lho boooyy....~ ^^" sambil menepuk punggung Reinard agak keras dan sambil menyunggingkan senyum menawannya yang khas sekali.

Sepertinya ada yg mencurigakan deh...Professor yg satu ini memang lebih ramah daripada yg lainnya,tapi...Senyumnya itu...tampaknya ada yg disembunyikan...tapi apa? Pikir Reinard

Biasanya instingnya itu memang tepat,sepertinya akan terjadi hal yg tidak diinginkan...

Quote :

"baru juga siang, kau sudah ingin tidur." lalu allesta menggoda noir."kau bisa pinjam bahuku atau bagian lainnya?"

"tapi, kau harus membayar biaya jasa." tambah allesta.

""oooh, jaaadi ini masih siang ya? rasanya kok sudah gelap." kata noir dg mata mengantuk.
"yee.. lebih baik aku menunggu kasur besar kesayanganku.." tambahnya sambil menerawang ke luar jendela.

Quote :

"haaa... Kemana ya guru sejarah itu? Lalu guru ramuan juga..."

"lebih baik guru sejarahnya tidak ada.. toh aku pasti tidur di kelasnya. dan semoga pelajaran ramuan hari ini jauh lebih berguna daripada membuat ramuan cinta." tambahnya, mendengus.

--Alfheim


Sore yang cerah. Hampir tidak ada awan di langit. Hari-hari dimana burung-burung akan berkicau dengan merdu di dahan pohon dan tupai-tupai keluar dari sarangnya untuk bermain.

Hoi, hoi! Ini kan musim gugur. Musim gugur harusnya tidak secerah ini. Pasti bocah itu yang mengubah lagi kontur daratan sehingga cuaca berubah, seenak perutnya saja.

Alf menatap keluar dari kantornya. Mungkin acaranya sudah dimulai, bahkan selesai.

Tidak ada kewajiban baginya untuk hadir.

Dia tidak begitu saja tidak hadir kan? Ia telah memberi surat pemberitahuan dan hadiah kecil juga.

"Hahahaha...." Alf terkekeh pelan membayangkan ekspresi Alice. Musim panas yang cukup menyenangkan. Meski mataharinya terik sekali. "Apa sebaiknya aku menengok, ya?"

Perjalanan ke aula kan cukup jauh. Alf bersandar lagi ke kursinya, menikmati hembusan angin dari jendela yang terbuka. Terdengar kepak sayap di sela-sela desau pepohonan.

"Ah..."

Felix sudah kembali. Burung hantu elang itu menggeleng. Tampak sedikit geli.

"Harus ya..." Alf menghela nafas dan merapikan bajunya.

Tak ada salahnya juga sedikit memberi salam.

Ia melangkah pelan ke aula. Sesampainya disana, ia mengintip sebentar ke dalam, memastikan keadaan. Seperti dugaannya, acaranya sudah hampir selesai.

Jadi untuk apa dia datang? Setor muka saja?

Akhirnya Alf masuk juga. Melangkah pelan sepanjang koridor di antara meja asrama, lalu duduk di ujung kiri meja guru dan melipat tangannya dengan manis.

Quote :

"Ah,baiklah kalau begitu,aku mengerti,radi-san"

"Nice boy! ^^" jawab Ryuu sambil mengacungkan jempolnya.

[i]Sip! Aku sudah mendapat bala bantuan...[i] gumam Ryuu. Ia lalu melihat ke sekeliling dan terakhir ke arah barisan guru. Rupanya sudah banyak murid yang sudah menyelesaikan makannya, begitu pun para guru. Ryuu memutuskan untuk segera bergabung dengan para guru lainnya.

"Boy, kurasa tidak sekarang bantuanmu kuperlukan. Mungkin sehabis pesta ini atau mungkin besok. Okay boy?" ucap Ryuu sambil tersenyum, hanya saja matanya mengarah pada barisan para guru.

Ryuu segera meninggalkan kedua anak itu dan berjalan menuju bangkunya disebelah Alice - atasannya.
__________________________________
OOC: @yuki: guru ramuan teh aq kan? klo aq lgsg ajah ke aq, okay? ^^ kain guru ilmu sihir klo ga salah.. ah entahlah!! tanya lumi dulu geura bisi ntr salah masuk..^^

"uwoo! Guru sejarah itu nampang juga!" alls menunjuk alf. Yah, guru yang paling bisa maklum dengan kelakuan alls.

that's it.

alls mulai bosan. Dia memutuskan memainkan tongkat sihirnya. Mengubah gelas jadi mangkuk, piring dan lainnya.
"lama sekali..."

OOte : @Ryuu: Guru ramuannya belum ada, kalau guru Sejarah sih si Alfheim itu~ (SC aku). kalau Ryuu ma Kain itu jabatannya bukan guru lagi, tapi Professor. (Kalau guru itu tugasnya ngajar mata pelajaran, kalau Professor itu kayak Pembantu Wakasek lagi )

---

--Alice


Alice melamun.

Hmmm....

Ryuu tampaknya mendatangi kedua ketua asrama. Felix sudah pergi, dan Lisbet tampaknya tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan hal lain selain tidur di kaki kursinya sekarang ini.

Menyebalkan.

Tiba-tiba dilihatnya pintu aula terbuka dan muncul sosok orang yang sudah membuat mukanya merona.

Si menyebalkan itu......

Alice mengikuti gerakan Alfheim dengan sudut matanya dan terus memerhatikannya sampai sang guru sejarah itu duduk manis di kursinya, di sudut kiri meja guru.

Menyebalkan.

Untungnya Ryuu sudah kembali.

Paling tidak ia tidak harus jadi patung batu.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" Tanya Alice pada Ryuu.

OOT: ouch gomen.. abis anak2 pada nanyain aq guru apa c? aq pikir kayakk harpot gitu... gurunya dipanggil prof. Bah!! aq jadi pembantu donk!! jiiiaaahhhh......!!!! jadi ekrjaan aq apa donk selaen jadi PEMBANTU?!
________________________________________________________________________

Quote :

"Apa yang kalian bicarakan tadi?"

Baru saja Ryuu kembali ke bangkunya, Alice sudah menanyainya dengan pertanyaan yang - well - tidak membuatnya heran.

"Ah... Aku hanya menyapa mereka saja koq Alice-chan..~" jawab Ryuu sambil tersenyum. Melihat atasannya ini merona, spontan Ryuu merasa heran. "Apa ada hal yang menggembirakan Alice-chan? Rona wajah anda memerah..." tanya Ryuu sambil menunjuk-nunjuk pipi Alice.

Ada seseorang yang baru hadir rupanya. Kenapa Ryuu tidak menyadarinya ya? Sepertinya Ryuu jadi agak amnesia berkat Midorinya itu.

"Alice-chaann..~ Guru dipojok itu siapa yaah?~" tanya Ryuu lagi sambil menunjuk orang di ujung meja tersebut.

Quote :

"Haru-san, Apakah Murid-Murid dari Tetra'las itu menakutkan dan maniak bertarung?"

Haru berhenti sejenak dari makannya dan memandang Naomi.
Haru pun tersenyum. "Tidak kok, ya walaupun rata-rata seperti itu tapi ada juga yang tidak, aku punya seseorang yang spesial di tetralas, dan dia tidak seperti itu"


Haru memandang hasil dari tragedi jatuhnya derick di dekat meja asrama Tetralas "Aku tahu, Naomi tahu kalalu itu tidak benar. Naomi-chan punya seseorang yang spesial di tetralas juga kan ? hehe"
Haru menyengir riang

OOte : Ah, bukan pembantu-pembantu amat si . Nyante aja

---

--Alice

Quote :

"Ah... Aku hanya menyapa mereka saja koq Alice-chan..~"

"Oooh...." Alice hanya mengangguk. Memang sih, Derrick kan dekat dengan Ryuu. Tapi Reinard?

Quote :

"Apa ada hal yang menggembirakan Alice-chan? Rona wajah anda memerah..."

Alice menggeleng. "Aku hanya sedikit.... Mabuk..." Gumamnya pelan. Ia memang sangat mudah mabuk, dan aroma Wine di sekitarnya sama sekali tidak membantu. Meski memang ada alasan lain kenapa wajahnya sampai merona begitu....

Makhluk menyebalkan!

Quote :

"Alice-chaann..~ Guru dipojok itu siapa yaah?~"

Alice tidak perlu memastikan siapa Makhluk yang ditunjuk oleh Ryuu.

"Itu kan si Guru Sejarah..." Jawab Alice sambil lalu. "Tampaknya kau benar-benar melupakan semuanya selama musim panas yaaaa...?" Ledek Alice jahil.

---

--Alfheim


Alf hanya memandang keramaian di depannya dengan tatapan tidak peduli. Sesekali ia melihat wajah-wajah yang di kenalnya.

Anak itu belum menyelesaikan tugasnya.... Yang itu selalu dapat seratus... Yang itu? Ah, si ketua Ayleid. Berapa banyak kira-kira korbannya tahun ini ya?

Alf merasakan ada yang memerhatikannya. Ia sedikit menoleh ke arah kanan.

Quote :

"Alice-chaann..~ Guru dipojok itu siapa yaah?~"

Pendengarannya cukup tajam untuk menangkap pembicaraan di tengah meja.

Quote :

"Itu kan si Guru Sejarah... Tampaknya kau benar-benar melupakan semuanya selama musim panas yaaaa...?"

Si Guru Sejarah

Rupanya mood Nona Besar sedang buruk.

Alf terkekeh pelan dan mengedipkan sebelah matanya pada Alice.

OOT: hyahahahaha...XDD kau doble2 gituh.. ga pusing buu? aq gatel nih mw ngerjain muridnya.. :p ga kelar2 hari pertama teh? haha...=))
_____________________________________________________________________

Quote :

"Itu kan si Guru Sejarah..." Jawab Alice sambil lalu. "Tampaknya kau benar-benar melupakan semuanya selama musim panas yaaaa...?" Ledek Alice jahil.

"Hoo... Guru Sejarah toohh... Apakah dia guru baru?" tanya Ryuu lagi masih penasaran. "Sepertinya guru itu menyeramkan yaahh..~" ucap Ryuu lagi menambahkan.

Ternyata orang yang sedang dibicarakan melihat ke arah mereka, atau lebih tepatnya ke wanita sebelah Ryuu ini. Ia tampaknya sedang senang, dan kenapa Ryuu jadi tidak ingat orang-orang di sekolah ini yah? Apakah karena sindrom Midori?

Sambil melihat ke arah guru sejarah itu, Ryuu mengangkat tangannya seraya berkata "Guru Sejarah...~ Sini doooonk....~" teriak Ryuu agak keras sambil tersenyum-senyum dan melambaikan tangannya.

Setelah selesai menghabiskan kopinya. Gin melihat sekelilingnya, tampak reinard sedang berbicara pada seorang professor yang Gin tidak di kenali.dan sepertinya acara makan-makan sudah selesai.

"fuuh, membosankan" . Suasana Hati Gin benar-benar buruk akibat ulah Allesta dan adegan aneh Reinard tadi.

"Kurasa aku butuh sedikit angin di koridor" pikir Gin. Ia lalu berdiri, Lalu berbicara pelan kepada Reinard yang sudah duduk kembali di sebelahnya tanpa menolehkan wajahnya ke reinard. "Aku pergi sebentar" dan Lalu Gin meninggalkan meja tetra'las ke arah koridor..

Quote :

"Tidak kok, ya walaupun rata-rata seperti itu tapi ada juga yang tidak, aku punya seseorang yang spesial di tetralas, dan dia tidak seperti itu"

"Begitu? Naomi sangat lega~~!" jawab Naomi dengan Senyum.

Quote :

Aku tahu, Naomi tahu kalalu itu tidak benar. Naomi-chan punya seseorang yang spesial di tetralas juga kan ? hehe"

Eh? Apakah Haru tahu bahwa ia dekat dengan Gin? "Ano...Uhm..Ehehe, Mungkin iya" Jawab Naomi dengan panik.

Lalu Naomi melihat lagi ke arah Gin, dan dilihatnya Gin sedang keluar menuju koridor ketika acara belum sepenuhnya selesai~ "Uh keluar lagi tanpa ijin! seperti biasa~!" pikir naomi dengan kesal. Ia menoleh kepada Haru-san " Gomen, Naomi duluan ya" sambil menunjukkan senyumnya.

"Uh pertama-pertama aku harus minta ijin dlu ke Guru, Aku harus menasehati Gin" Pikir Naomi dalam hati.

Ia lalu berjalan menuju meja-meja tempat guru, dilihatnya seorang professor sedang melambai-lambai tangannya..
"wah professor itu sepertinya ramah, dan lucu >.<~! mungkin tak apa jika aku minta ijin ke professor itu" pikir naomi. Naomi lalu menghampiri Professor Lucu itu.

"Maaf menganggu, Professor, bolehkah Saya minta ijin keluar dari Aula?" Tanya naomi dengan sopan kepada Professor yang sedang melambai-lambai tangannya. "ihihihi, Lucu sekali, Professor ini >.<" pikir naomi dalam hati.

"Guru Sejarah..~ Guru Sejarah..~" Ryuu masih melambai-lambai ke arah guru sejarah itu sambil tersenyum-senyum. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan datang padanya dan bertanya padanya.

Quote :

"Maaf menganggu, Professor, bolehkah Saya minta ijin keluar dari Aula?"

"Eh? Anak perempuan yang manis..^^ Ke aula? Hee? Ngapain kamu kesana? Disana ada makhluk menyeramkan lho..!!~ Hiii...~~" ucap Ryuu sambil memperagakan gerakan hantu.

"Oh, girl... siapa namamu?" tanya Ryuu lagi.