[FRP]-Shikoku Gakuen- First day in Academy

Tahun ajaran baru.

Seperti biasa, tahun ajaran kali ini pun dibuka oleh pidato kepala sekolah yang panjang dan tidak-tidak.

"Semoga tahun ini jadi tahun yang menyenangkan..." Ichijou tersenyum, memperhatikan upacara dibawah lindungan bayang-bayang pohon sakura.

Matahari musim semi memang tidak terlalu terik, tapi tetap saja ia menghindari sinar matahari seperti vampir pada umumnya.

Ichijou melirik jam tangan yang terpasang di pergelangan tangan kirinya. "Sudah satu jam, seharusnya upacara ini selesai sebentar lagi..." Gumamnya pelan.

Baru saja ia berkata seperti itu, kepala sekolah berjalan turun dari podium. Ichijou menghela nafas lega.

"Akhirnya...." Ichijou merapikan kemejanya, bersiap keluar dari lindungan pohon ketika ketua OSIS naik ke podium, bersiap memberikan sambutannya.


"Lagi???" Ichijou mengerang.

Hiruma naik ke atas podium & mulai menunjukan seringai setannya yg khas. Ya, percaya atau tidak makhluk nan ajaib ini adalah KETUA OSIS Shikoku Gakuen. Hmmm.... Padahal Hiruma merasa tidak melakukan apa pun untuk mendapatkan jabatannya sekarang. Secara tiba-tiba, ia sudah diangkat menjadi ketua OSIS.

"Kekekeke.... Yah... Apalagi yg harus kukatakan di Upacara awal tahun ajaran ini... Baiklah. Sudah cukup untuk kali ini. Upacara selesai." Ujarnya berbasa-basi sambil mengacungkan machine gunya tinggi-tinggi.

"YA~~~HAAAA...!!!" Ia tertawa seperti biasa.

kemudian ia melangkah turun dari podium dengan cepat.

"Cih..! Formalitas itu membosankan." Keluhnya sambil mengunyaah permen karet tanpa gula favoritnya.

Quote :

"Kekekeke.... Yah... Apalagi yg harus kukatakan di Upacara awal tahun ajaran ini... Baiklah. Sudah cukup untuk kali ini. Upacara selesai." Ujarnya berbasa-basi sambil mengacungkan machine gunya tinggi-tinggi.

"YA~~~HAAAA...!!!" Ia tertawa seperti biasa.

Ichijou terpaku selama semenit penuh sebelum akhirnya bisa bergerak dan berkomentar.

"Ya ampun, dengan cara apa mereka memilih ketua osis?" Ujarnya sambil terkekeh pelan. "Yah, paling tidak upacaranya sudah selesai..." Tambahnya sambil melenturkan otot-otot badannya. Bersandar di bawah pohon selama satu jam itu cukup melelahkan. Lalu ia melangkan plan ke arah gedung sekolah.

"Sebaiknya aku segera masuk kelas ya..."

Tenma, yang saat itu sedang mengikuti upacara mulai merasa bosan. Ia sudah mulai menguap-nguap sejak pertengahan upacara tadi. Upacara ini lama sekali, sih!, kata Tenma dalam hati. Ini adalah tahun keduanya di Shikoku Gakuen, namun sifatnya masih belum berubah sama sekali.

Quote :

"Kekekeke.... Yah... Apalagi yg harus kukatakan di Upacara awal tahun ajaran ini... Baiklah. Sudah cukup untuk kali ini. Upacara selesai." Ujarnya berbasa-basi sambil mengacungkan machine gunya tinggi-tinggi.

"Akhirnya, selesai juga!"kata Tenma dengan lantang dan hati gembira, lalu segera berdiri karena pinggangnya sudah pegal daritadi.

Quote :

"Kekekeke.... Yah... Apalagi yg harus kukatakan di Upacara awal tahun ajaran ini... Baiklah. Sudah cukup untuk kali ini. Upacara selesai." Ujarnya berbasa-basi sambil mengacungkan machine gunya tinggi-tinggi.

"YA~~~HAAAA...!!!" Ia tertawa seperti biasa.

kemudian ia melangkah turun dari podium dengan cepat.

hayate yang terkejut mendengar pidato tersingkat sepanjang hidupnya, berdiri terpaku di samping kanan podium sampai Hiruma berjalan melewatinya.

walau agak segan, ia bergegas menghampiri Hiruma. "A..anou kaichou, apa pidatonya tidak terlalu pendek?" Tanyanya.

Quote :

walau agak segan, ia bergegas menghampiri Hiruma. "A..anou kaichou, apa pidatonya tidak terlalu pendek?" Tanyanya.

Tenma, yang saat itu sedang kegirangan, segera menghentikan tertawanya ketika mendengar seseorang berbicara sesuatu tentang pidato.

Lalu, ia melihat ke arah orang tersebut. Orang itu adalah Hayate Ayasaki, yang sedang berbicara pada Hiruma. Ia segera menghampiri Hayate dan Hiruma.

"PAGI, Kaichou! Hayate, ohayou!" sapa Tenma dengan tawa lebar di wajahnya.

huaaaahhhh
mulut ueki tak tahan lagi untuk menguap
ngantuk sekalli rasanya
ia tertidur di atas pohon sakura besar di samping lapangan sekolah
Ueki paling malas untuk mengikuti upacara awal sekolah

Ia berpaling kebawah melihat segerombolan orang yang sepertinya lebih tua daripada ueki
mungkin mereka anak SMA
"ya semoga saja hari-hari disini santai-santai saja" (akankah teringat lagu roma iramha mengingat disana tidak ada nama penyanyi seperti itu)
sekali lagi uekki menguap sampai menutup mata.

Shinichi Chiaki, seorang profesional dalam musik, dengan ketempanannya dalam balutan jas hitam, kemeja putih dan celana panjang hitam memperhatikan murid satu persatu. Dia hanya bisa menggerutu di dalam hati.

"Dia... useless... dia... ugh! terrible, dia... annoying... lalu baka... tidak adakkah murid yang menarik dan menonjol dan berkelakukan baik?" Chiaki si perfeksionis hanya bisa menggerutu di dalam hati.

Guru musik ini memang agak yah... tukang kritik dan perfeksionis... jangan coba-coba bertingkah bodoh di depannya jika tidak mau dilempar dengan buku musik.

"Kelihatannya sibuk sekali. Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Tenma tanpa basa-basi apapun lagi. Lalu, ia melihat seorang anak berambut hijau sedang berada diatas pohon sakura. Kelihatannya ia murid SMP. Tenma memutuskan untuk mendatanginya.

"Sedang apa kau disana, dik?" tanya Tenma kepada Ueki.

Ichijou melangkah pelan di koridor, padahal bel sudah berbunyi.

"Paling-paling hanya perkenalan awal..." Pikirnya. Ia melangkah santai ke ruang musik. Jam pelajaran pertamanya hari itu memang musik. Dilihatnya sang guru sudah berdiri di depan kelas.

"Wah..." Gumamnya pelan. Lalu mengetuk pintu dan membukanya.

"Maaf aku terlambat masuk sensei..." Ujarnya sambil tersenyum agak salah tingkah.

Quote :

"PAGI, Kaichou! Hayate, ohayou!" sapa Tenma dengan tawa lebar di wajahnya.

"pagi!" jawab hayate. "e..er..lebih baik saya segera ke kelas, sampai ketemu kaichou." lanjut hayate, dia pun cepat-cepat melarikan diri dari hiruma dan pergi ke kelas.

Quote :

"A..anou kaichou, apa pidatonya tidak terlalu pendek?" Tanyanya.

Hiruma melirik ke arah sang pembantu wakil ketua OSIS. Tanpa mendengarkan ia terus berjalan.

"Bukan urusanmu! Terserah bagaimana mauku.. Aku hukum disini." Hiruma menyeringai. Ia terus berjalan.

Quote :

"PAGI, Kaichou! Hayate, ohayou!"

"Pagi." Jawabnya pendek. Ia terus melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.

Quote :

"e..er..lebih baik saya segera ke kelas, sampai ketemu kaichou."

Hiruma tidak sempat menghentikan sang wakil. padahal ia berniat menyuruhnya untuk membawakan dokumen-dokumen yg belum sempat ia tandatangani + segelas kopi panas & pisang goreng. Akhirnya ia tiba di ruangannya. Bersantai & memperhatikan para murid dari balik jendela ruangannya.


"Semua orang semangat sekali hari ini..." Guammnya sambil mengelap machine gunnya.

"Kau terlambat!" Chiaki memndangnya dengan pandangan dingin dan menusuk. Bahkan tidak memandang Ichijou sedikitpun, jadi pandangan itu adalah pada murid yang ada di hadapannya.

"Mari kita mulai! Semua siap dengan alat musik yang kalian bisa."

Ichijou nyengir salah tingkah. Ia merasa agak kasihan juga pada murid malang yang harus menerima tatapan marah sang guru musik.

"Harusnya kan aku yang diplototi..." gumamnya dalam hati sambil berusaha menahan tawa. Ia melangkah cepat ke belakang kelas, ke meja yang masih kosong dan mengenyakan diri di kursi. Lalu memandang ke depan, ke arah sang guru yang masih tampak sedikit kesal.

"Wah wah.... Bukan permulaan semester yang bagus..." Gumamnya, hampir tidak menggerakan mulutnya, sehingga ia seperti ahli bicara perut.

hayate mempercepat langkahnya menuju kelas dan berharap ia tidak terlamabat datang. sambil menegur beberapa murid untuk masuk kelas masing-masing.

ia melihat pintu kelas sedikit terbuka, dan obrolan murid-murid dari kelas sayup-sayup terdengar. "oh, syukurlah, belum mulai" gumamnya sambil masuk ke dalam kelas.

ia lalu menghenyakkan diri di bangkunya, setelah beberapa lama, terdengar kabar bahwa gurunya tidak bisa hadir hari itu. "ah.. lebih baik aku pergi dan menyerahkan beberapa dokumen ke kaichou saja" gumamnya.
lalu pergi ke neraka untuk menyerahkan diri ruang OSIS untuk menyerahkan beberapa dokumen yg belum ditandatangani hiruma.

"kau yang baru masuk... cepat mainkan alat musik yang kamu bisa. Ini score yang harus kalian pelajari..." Chiaki memandang tajam orang itu dan memberikannya sebuah buku musik.

"Ayo mulai semuanya.... mulai dari wind instrument..."

Yuki yang seperti biasanya selalu dikelilingi murid-murid cewe yang riweuh dan membosankan akhirnya bisa berjalan kembali ke kelasnya dengan tenang.

Hmm... Apakah semester baru kali ini akan menyanangkan? gumam Yuki dalam hati. Ia pun segera mengambil tempat duduknya di tengah-tengah ruangan kelas. Saat itu guru bahasa Inggris di kelas Yuki belum masuk. Hmm... Sepertinya kelas 3-C sedang pelajaran musik. Hmm... seperti apa ya gurunya? Yuki pun segera keluar dari kelas dan mengintip-intip kelas 3-C karena setelah pelajaran B.Inggris merupakan pelajaran Musik.

Mengendap-endap sambil melirik-lirik kelas 3-C. Ahh... Gurunya terlihat galak sekali ujar Yuki sambil berbisik pelan.

Quote :

"Sedang apa kau disana, dik?"

ueki tersentak melihat kakak yang ia perhatikan tadi menghampirinya
hebat sekali bisa melihat ueki di pohon sakura ini
mungkin karena rambut hijau ku ini, Ueki mengacak-ngacak rambut hijaunya yang sudah acak-acakan

"Ah tidak.. aku hanya bosan untuk ikut upacara. Lagi pula pidatonya singkat sekali. Agak aneh aku mendengarnya" Ueki menjelaskan

diam sejenak, menghampiri pria tinggi itu

"Salam kenal, aku Ueki, Kosuke Ueki. Aku masih SMP disini. Seprtinya kau murid SMA bukan? Senang berkenalan dengan mu" Ueki tersenyum lebar mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

Sepertinya perkenalan yang agak tidak sopan kepada orang yang lebih tua. Tapi sebenarnya ia orang yang sangat menghargai orang lain. Dia bersikap santai jika sudah menganggap orang lain itu 'teman'. Itulah Ueki

"sepertinya sudah bel? bagaimana kalau kita masuk kelas? sebenarnya aku malas, tapi aku ingin mencoba tahun ajaran di SMP"

"Aduh...." Ichijou meringis pelan.

Alat musik yang ia bisa mainkan?? Oh well.... Piano mungkin. tapi tadi guru itu bilang dimulai dari wind instrument....

Rangkuman

Jadi ia harus memainkan alat muski tiup yang ia bisa? Flute? Tapi... Ia tidak begitu yakin. Kalau salah, mengkin ia akan membuat guru itu lebih marah lagi.

Berbahaya.

Tampaknya ini tipe guru yang jika disenggol sedikit akan meledak seperti bom aktif.

Oke, itu berlebihan.

Untuk amannya, Ia mengangkat tangan dan bertanya.

"Sensei, saya harus memainkan alat musik yang saya bisa, atau memainkan wind instrument yang saya bisa?" tanyanya polos.

wah.. wah... kejam sekali guru itu... ucap Yuki pelan.
Hmm... sebaiknya aku kembali saja ke kelas... Yuki berjalan kembali ke kelasnya sebelum ketahuan guru musik yang kejam itu.

Haahh... Tidak ada kerjaan... Kenapa gurunya belum masuk juga..?? aku tidur saja kalau begitu... Yuki akhirnya tidur di tempat duduknya.

Quote :

"Salam kenal, aku Ueki, Kosuke Ueki. Aku masih SMP disini. Seprtinya kau murid SMA bukan? Senang berkenalan dengan mu"

"Tenma. Morimura Tenma." kata Tenma. Senang berkenalan juga denganmu" kata Tenma pada Ueki.

Quote :

"sepertinya sudah bel? bagaimana kalau kita masuk kelas? sebenarnya aku malas, tapi aku ingin mencoba tahun ajaran di SMP"

"Sepertinya kau benar. Kalau begitu, aku pergi dulu ya!" kata Tenma pada Ueki, lalu beranjak memasuki gedung SMA.

orang yang bernama Tenma itu telah pergi
sekarang Ueki turun dari pohon dan segera menuju gedung SMP
Ueki beranjak ke kelasnya 1-D
membuka pintu kelasnya
dan melihat masih belum ada guru di kelas itu

"kesempatan yang bagus untuk tidur"pikirnya

Ueki berjalan ke mejanya dan menundukan kepalanya

*bel berbunyi*


'aaaaah ?! Sudah bel lagii ?!'

Ahiru baru saja sampai d dpan gerbang . . . Dgan wajah tanpa dosa , ahiru pun berlari melesat melewati seluruh rntangan yg ad d dpan.a . .

Ckiitt !

Ahiru brhenti brlari dan melihat sekeliling.a . .

'eh ? Ehh ? Eeeh ??? Lho ?! Kelasku dimanaaa ?! Aku kan anak baruu ! Kelaskuu dimanaaa ?? Waaa ! '

Ahiru dgn gelisah.a hanya bsa brputar2 d tempat dan mengira2 . .

Ahiru terdiam dan melihat pintu gdung smp dgn serius . . .


' kwek , akuu yakiin pasti d balik pntu it ada kelasku ! Iyaaa ! Aku yakiin !! Kwaaak ! '

Tanpa pkir panjang . . Si bodoh ahiru langsung lari melesat pntu tsb . .

Braak ! Pntu didobrak dan ahiru terus lari mencari kelas 6 - D . .

Hingga akhir.a ia menemukan kelas yg berinisial D , ,

' waaak ! Ini dia kelas baruku yang kucintaa ! Kwaak kwaak ! Akhirnyaa ! Aku akan membangun reputasi anak baru yg paling imut d skulaa inii ! '

Zraaak ! Pntu dbuka , dn ahiru msuk dgn smgat dan menatap seisi kelas .

' SELAMAAA. . . . . . .aat p . . . . . a ?? Eh . . . . ? '

ahiru terdiam tanpa kata . . .


Didalam hati.a ia pun bergurau . . .


'' eeeh. . . . mereka salah kostum , itu kan sragam smp . . . Salahnya Kompak kah ? ''


Ahiru pun mematung dgan muka penuh estetika . . . .

' kompak . Kwek ? '







Oot : ey kwandh ! Iktn rp nyaa att . . Meni sepii . . . .

Ahiru kesepiaan nii . . . hhahaha

@^: maksud.a kau ke kelas nlm ya ??
________________________________________

Ueki terbangun dari tidur 'sebentarnya' itu. Siapa juga yg tidak akan terbangun setelah mendengar suara 'kwek kwek' yg ribut itu.

Ueki melihat ke arah pintu. sumber suara berisik itu. Anak kecil dengan seragam SD dan rambut yang acak-acakan.

"Hey! anak kecil!, sedang apa kau disini ?" ueki menunjuk anak itu dengan wajah mengantuknya

'weeek ?? Anak kecil ?? Heyy heyy kau kan seumuran dgnku yaah !'

Teriak.a sambil memegang pinggangnya . . Kpd ueki . .
Lalu menghdap kdlam seisi kelas . .

'iaa kan , smua.a ?' tawanya. . .


Dgan ykin ahiru mengungkapkan pertanyaanya smbil trsnyum konyol . .

Krna pede.a ia brkata dlm hati , ,

''week . . Feelin.a aneeh''